
BIMS - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi isu pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di SPBU swasta, khususnya Shell Indonesia, menyusul kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi sejak beberapa minggu terakhir.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (19/9), Bahlil menegaskan bahwa dirinya telah meminta manajemen Shell Indonesia untuk tidak melakukan langkah-langkah tambahan yang dapat memperburuk situasi, termasuk melakukan PHK terhadap karyawan.
“Saya sudah sampaikan kepada mereka (Shell Indonesia), jangan ada tindakan tambahan seperti PHK. Kita ingin menjaga suasana tetap kondusif,” ujarnya.
1. Imbauan untuk SPBU Swasta
Lebih lanjut, Bahlil mengingatkan seluruh SPBU swasta untuk mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah, terutama terkait penyediaan stok BBM yang sempat kosong.
“Menjalankan negara ini ada aturan mainnya. Kita harus paham betul mana yang menjadi kewajiban kita bersama demi kepentingan yang lebih luas,” kata dia.
2. Empat Kesepakatan dengan Operator SPBU
Dalam rapat koordinasi bersama operator SPBU swasta, pemerintah dan para pelaku usaha berhasil mencapai beberapa kesepakatan penting untuk mengatasi krisis pasokan BBM, khususnya di jaringan SPBU non-Pertamina. Berikut empat poin utama hasil rapat tersebut:
Pengadaan Base Fuel dari Pertamina — SPBU swasta setuju untuk membeli bahan baku BBM dari Pertamina guna menutup kekosongan pasokan.
Pengawasan Minyak Impor — Akan dilakukan survei bersama (joint surveyor) terhadap impor minyak mentah oleh SPBU swasta untuk memastikan kualitas dan spesifikasinya sesuai standar.
Mekanisme Harga B2B — Proses pembelian BBM dari Pertamina dilakukan secara bisnis-ke-bisnis (B2B), dengan mengacu pada harga rata-rata minyak mentah nasional atau Indonesian Crude Price (ICP).
Kepastian Pasokan dalam 7 Hari — Bahlil memastikan bahwa bahan baku BBM impor akan tiba di Indonesia dalam waktu tujuh hari, sehingga distribusi ke SPBU swasta bisa segera berjalan normal.
3. Penjelasan Shell soal Operasional
Isu PHK di Shell Indonesia sempat ramai diperbincangkan masyarakat setelah muncul laporan bahwa sejumlah SPBU Shell menghentikan operasional akibat tidak tersedia produk BBM jenis bensin.
Menanggapi hal itu, President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, membenarkan bahwa pihaknya melakukan penyesuaian terhadap operasional SPBU.
“Selama pasokan BBM jenis bensin belum sepenuhnya tersedia, kami menyesuaikan kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell. Ini termasuk penyesuaian jam buka dan jumlah staf yang melayani konsumen,” jelas Ingrid melalui pesan singkat pada Selasa (16/9).
Situasi BBM Segera Normal
Pemerintah memastikan distribusi BBM di SPBU swasta, termasuk Shell, akan kembali normal setelah pasokan impor tiba. Bahlil menekankan pentingnya kerja sama seluruh pihak agar stabilitas energi nasional tetap terjaga.
0Comments